SISTEM TUBUH PADA MANUSIA
SISTEM TUBUH PADA MANUSIA
Manusia → Jasmani (
Tubuh, badan,fisik,raga,dan fisiologi) → Rohani ( jiwa, mental,psikis, roh,
psikologi)
Didalam Jasmani Manusia
terdapat beberapa sistem yang melekat pada diri manusia, yaitu :
1. System Skeleton
Sistem rangka manusia
adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk tubuh manusia.
Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai organ penting di
dalam tubuh pun dapat terlindungi.
Manusia umumnya terlahir dengan 300 tulang. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, beberapa jaringan tulang akan menyatu. Dengan demikian, seseorang hanya akan memiliki sekitar 206 tulang di dalam tubuh saat mencapai usia dewasa.
a) Fungsi Sistem Rangka
Manusia
Tidak seperti organ lain
dalam tubuh, tulang memiliki tekstur yang keras dan sangat padat. Hal ini
dikarenakan tulang berfungsi untuk melindungi organ-organ penting di dalam
tubuh, seperti otak, paru-paru, dan jantung. Selain itu, ada banyak fungsi
tulang sebagai bagian dari sistem rangka manusia, di antaranya:
Ø Menopang
dan memberi bentuk tubuh
Salah satu peran utama
tulang adalah untuk memberikan bentuk tubuh dan menentukan tinggi badan. Tak
hanya itu, tulang juga berfungsi untuk menopang tubuh agar manusia dapat
berdiri tegak atau duduk.
Ø Menunjang
pergerakan tubuh
Tulang bersama dengan
otot, ligamen, dan sendi berperan dalam mendukung pergerakan tubuh, sehingga
manusia dapat menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menulis, dan
makan.
Dengan adanya sistem
rangka yang baik, manusia dapat bergerak dengan nyaman sehingga aktivitas
sehari-hari pun bisa berjalan dengan baik.
Ø Memproduksi
sel darah
Sumsum tulang merupakan
bagian tulang yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel darah. Sumsum tulang
bertekstur lunak dan dapat ditemukan di beberapa rongga tulang tertentu,
misalnya tulang panggul dan paha.
Selain menghasilkan sel
darah, sumsum tulang juga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel darah yang
sudah tua.
Ø Menyimpan
mineral
Sistem rangka manusia
menyimpan dua mineral penting, yaitu kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor
dibutuhkan sel agar dapat berfungsi dengan baik, terutama sel saraf dan otot.
Ketika kadar kalsium dan
fosfor di dalam darah berkurang, hormon paratiroid akan mengatur kekurangan
tersebut dengan mengambilnya dari tulang. Ini artinya, tulang ibarat sebuah
bank yang dapat menyimpan kalsium serta fosfor dan tubuh bisa mengambilnya
kapan saja saat dibutuhkan. Namun, jika cadangan kalsium dan fosfor sudah
menipis karena terlalu sering diambil, tulang akan menjadi keropos sehingga
rentan mengalami patah tulang.
b) Tipe-Tipe Tulang di
Dalam Tubuh Manusia
Berdasarkan bentuknya,
tulang terbagi menjadi empat macam, yaitu:
Ø Tulang
pipih
Tulang pipih memiliki
permukaan yang datar dan lebar. Beberapa jenis tulang yang tergolong tulang
pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang rahang bawah, tulang
belikat, dan tulang dada (sternum).
Ø Tulang
panjang
Tulang panjang berbentuk
lurus dan tipis. Tulang yang tergolong sebagai tulang panjang meliputi tulang
lengan atas (humerus), tulang paha (femur), tulang pengumpil (radius), tulang
hasta (ulna), dan tulang kering.
Ø Tulang
pendek
Tulang pendek memiliki
ukuran yang kecil. Beberapa tulang yang termasuk golongan tulang ini adalah
tulang lutut (patella) serta tulang-tulang di bagian kaki dan tangan.
Ø Tulang
tidak beraturan (irregular)
Jenis tulang ini memiliki
bentuk yang tidak beraturan atau tidak sesuai dengan ketiga jenis tulang di
atas. Contoh tulang yang termasuk ke dalam jenis tulang tidak beraturan adalah
tulang belakang.
Tidak ketinggalan, enamel
gigi juga tergolong ke dalam jenis tulang dan bahkan lebih kuat serta lebih tahan
lama daripada tulang. Enamel gigi berfungsi untuk melindungi saraf dan jaringan
halus di dalam gigi.
Selain itu, ada
persendian yang merupakan tempat bertemunya dua tulang. Ada sendi yang bisa
digerakkan, ada pula yang tidak. Sendi bergerak memungkinkan manusia untuk
melakukan gerakan seperti membungkuk, menulis, menekuk, dan berputar. Salah
satu jenis sendi yang paling utama adalah sendi engsel. Sendi engsel terdapat
pada siku dan lutut, sedangkan yang berukuran kecil terdapat pada jari tangan
dan kaki. Sendi ini hanya bisa membuka atau menekuk secara satu arah.
c) Gangguan dan Kelainan
Sistem Rangka Manusia
Skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah beberapa istilah
kelainan tulang yang paling umum terjadi. Selain itu, ada pula beberapa macam
gangguan atau kelainan lain pada sistem rangka, di antaranya:
Ø Fraktur
Fraktur merupakan kondisi
ketika tulang atau sendi di dalam tubuh rusak akibat retak atau patah. Kondisi
ini membuat sistem rangka manusia tidak dapat berfungsi dengan baik.
Ø Osteomielitis
Osteomielitis adalah
peradangan pada jaringan tulang dan sekitarnya yang terjadi akibat infeksi
bakteri. Infeksi bisa terjadi karena adanya luka terbuka pada tulang, misalnya
akibat cedera, infeksi pada bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang, atau
komplikasi dari operasi.
Ø Rakitis
Rakitis merupakan
pertumbuhan abnormal pada anak yang disebabkan kekurangan vitamin D. Kondisi
ini dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh, sehingga tulang mudah
patah.
Ø Oste0porosis
Osteoporosis terjadi
karena berkurangnya kepadatan serta hilangnya kekuatan tulang. Osteoporosis
lebih banyak dialami wanita karena jumlah sel tulang wanita lebih sedikit
daripada pria. Menopause juga berperan dalam meningkatkan risiko osteoporosis
pada wanita.
Ø Akromegali
Akromegali disebabkan
oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan (growth hormone) di dalam tubuh.
Kondisi ini membuat penderitanya mengalami pertumbuhan berlebihan pada jaringan
tulang, terutama pada wajah, lengan, dan kaki.
Ø Fibrous
dysplasia
Kondisi ini ditandai
dengan kelainan tulang langka yang terjadi ketika jaringan seperti luka, tumbuh
pada tulang yang normal. Jaringan ini dapat melemahkan tulang dan mengakibatkan
kerusakan jaringan.
Ø Osteogenesis
imperfecta
Osteogenesis imperfecta
adalah penyakit akibat kelainan genetik yang menyebabkan seseorang terlahir
dengan tulang yang rapuh dan tidak terbentuk dengan baik. Kelainan langka ini
bersifat turunan dan belum dapat disembuhkan. Sejauh ini, langkah penanganan
dilakukan agar penderita penyakit ini tetap bisa bergerak dan menjalani
aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Ø Kanker
tulang
Umumnya, kanker tulang
berasal dari kanker pada organ lain, seperti prostat, paru-paru, ginjal, atau
payudara, yang kemudian menyebar ke tulang. Kanker tulang dapat muncul di semua
bagian tulang dalam tubuh, tetapi umumnya terjadi di tungkai, lengan, dan
panggul.
2. System Muscularis
Sistem muskuloskeletal
adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta tulang dan
sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu, bila
sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan
aktivitas pun bisa terganggu. Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat
bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari, berenang,
hingga sesederhana mengambil suatu benda. Sistem muskuloskeletal juga berperan
dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi berbagai organ
penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.
a) Anatomi Sistem
Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal
tersusun dari berbagai bagian dan jaringan tubuh, yaitu:
1) Tulang
Tulang merupakan salah
satu bagian utama dalam sistem muskuloskeletal yang berfungsi untuk menopang
dan memberi bentuk tubuh, menunjang gerakan tubuh, melindungi organ-organ
tubuh, serta menyimpan mineral kalsium dan fosfor. Orang dewasa umumnya
memiliki sekitar 206 tulang.
Tulang terdiri dari
lapisan luar dan dalam. Lapisan luar tulang memiliki tekstur keras dan terbuat
dari protein, kolagen, serta berbagai macam mineral, termasuk kalsium.
Sementara itu, bagian dalam tulang memiliki tekstur yang lebih lembut dan
berisi sumsum tulang, yaitu tempat diproduksinya sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit atau keping darah.
2) Sendi
Sendi merupakan sambungan
antara kedua tulang. Sendi ada yang bisa digerakkan, tetapi ada juga yang
tidak. Sendi yang tidak bisa digerakkan contohnya adalah sendi yang terdapat di
lempengan tengkorak. Sedangkan, sendi yang bisa digerakkan meliputi sendi jari
tangan dan kaki, siku, pergelangan tangan, bahu, rahang, panggul, lutut, dan
pergelangan kaki.
3) Otot
Ada tiga jenis otot yang
merupakan bagian dari sistem muskuloskeletal, yaitu otot rangka, otot jantung,
dan otot polos.
Otot rangka adalah otot
yang melekat pada tulang dan sendi. Otot ini bisa meregang dan berkontraksi
saat tubuh bergerak, seperti saat berjalan, menggenggam benda, atau saat
mengubah posisi tubuh, misalnya menekuk dan meluruskan lengan atau kaki.
Sementara itu, otot polos adalah jenis otot yang terdapat pada organ-organ
tubuh, misalnya saluran cerna dan pembuluh darah. Aktivitas otot polos diatur
oleh saraf otonom, sehingga mereka dapat bekerja secara otomatis. Sama seperti
otot polos, otot jantung juga bekerja secara otomatis dalam memompa darah ke
seluruh tubuh, tetapi struktur jaringan otot ini mirip dengan otot rangka. Di
saluran pencernaan, otot polos bertugas untuk menggerakkan usus agar makanan
dan minuman bisa dicerna, kemudian dibuang sebagai kotoran. Pada pembuluh
darah, otot polos bertugas untuk mengatur aliran darah dengan cara melebarkan
atau menyempitkan pembuluh darah.
4) Tulang rawan
Tulang rawan adalah
sejenis jaringan ikat yang menutup sendi. Selain berada di antara sambungan
tulang, tulang rawan juga ada di hidung, telinga, dan paru-paru. Tulang rawan
memiliki struktur yang kokoh, tetapi lebih kenyal dan lentur, tidak seperti tulang
rangka. Tulang rawan bertugas untuk mencegah tulang dan sendi saling bergesekan
serta menjadi peredam fisik saat tubuh mengalami cedera.
5) Ligamen
Ligamen adalah jaringan
ikat yang menghubungkan tulang dan sendi. Ligamen terdiri atas serat elastis
yang tersusun dari protein. Jaringan ikat ini berfungsi untuk menopang sendi,
seperti lutut, pergelangan kaki, siku, dan bahu, serta memungkinkan pergerakan
tubuh.
6) Tendon
Tendon adalah jaringan
ikat tebal dan berserat yang berfungsi untuk menghubungkan otot ke tulang.
Tendon terdapat di seluruh tubuh, mulai dari kepala, leher, hingga kaki. Ada
banyak jenis tendon dan salah satunya adalah tendon Achilles, tendon terbesar
di tubuh. Tendon ini menempelkan otot betis ke tulang tumit dan memungkinkan kaki
serta tungkai untuk bergerak. Sementara itu, tendon rotator cuff di bahu
berfungsi untuk menunjang gerakan bahu dan lengan.
b) Cara Kerja Sistem
Muskuloskeletal
Ketika Anda hendak
menggerakkan tubuh, otak akan mengirimkan sinyal melalui sistem saraf untuk
mengaktifkan otot rangka. Setelah menerima impuls atau rangsangan dari otak,
otot akan berkontraksi. Kontraksi otot
ini akan menarik tendon dan tulang untuk membuat tubuh bergerak.
Sedangkan untuk
mengendurkan otot, sistem saraf akan mengirimkan pesan ke otot agar mengendur
dan rileks. Otot yang rileks akan berhenti berkontraksi, sehingga gerakan tubuh
akan ikut terhenti.
c) Beragam Gangguan pada
Sistem Muskuloskeletal
Gangguan pada sistem
muskuloskeletal bisa menimbulkan berbagai keluhan, mulai dari nyeri, otot atau
sendi terasa kaku, hingga sulit untuk bergerak. Ada banyak gangguan atau
penyakit yang bisa terjadi pada sistem muskuloskeletal, di antaranya:
· Cedera, misalnya patah
tulang, dislokasi, cedera otot, dan keseleo
· Kelainan bentuk tulang,
misalnya akibat cedera, osteoporosis, penyakit degeneratif, kelainan genetik,
dan tumor atau kanker
· Osteomielitis atau
infeksi pada tulang dan jaringan di sekitarnya
· Gangguan persendian,
seperti radang sendi, robekan ligamen, bursitis, dislokasi sendi, dan nyeri
sendi
· Gangguan pada sendi
lutut, meliputi cedera meniskus dan robekan pada ligamen lutut
· Masalah pada otot,
misalnya otot robek, atrofi otot, cedera hamstring, dan sarcopenia atau
berkurangnya massa otot akibat penuaan
· Penyakit autoimun,
misalnya rheumatoid arthtiris, vaskulitis, ankylosing spondylitis, dan lupus
· Kanker otot, misalnya
penyakit kanker otot polos leiomiosarkoma
3. System Sirkulasi
Sistem sirkulasi adalah
suatu sistem yang memfasilitasi pertukaran zat-zat yang dibutuhkan tubuh dan
zat-zat sisa metabolisme. Pada manusia sistem sirkulasi meliputi sistem
peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah mencakup darah,
jantung dan pembuluh darah. Sistem limfatik mencakup cairan limfe, pembuluh
limfatik, jaringan dan organ limfatik. Sistem peredaran darah pada manusia
termasuk kedalam sistem peredaran darah tertutup (melalui pembuluh darah) dan
peredaran darah ganda. Sistem peredaran darah berfungsi untuk: mengedarkan
oksigen (O2) dan sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh, membawa
karbondioksida (CO2) menuju paru-paru, menjaga suhu tubuh, membawa sisa hasil
metabolisme ke ginjal untuk disekresikan.
Sistem limfatik adalah sistem
sirkulasi sekunder dalam sistem tubuh yang berperan utama dalam menghasilkan
imun (kekebalan tubuh). Sistem ini tersusun atas cairan limfe, organ dan
jaringan limfatik, dan sumsum tulang belakang. Sistem limfatik memiliki tiga
fungsi yaitu: mengalirkan cairan interstisial, mentranspor lemak dari makanan
dan membangkitkan reaksi imun.
sistem sirkulasi darah
pada manusia terdiri dari sistem sirkulasi pulmonalis dan sistem sirkulasi
sistemik.
1. Sistem sirkulasi
pulmonalis Sistem sirkulasi pulmonalis (peredaran darah kecil), yaitu darah
yang kaya karbon dioksida mengalir dari ventrikel kanan jantung menuju ke
paru-paru, melalui arteri pulmonalis. Kemudian, darah yang kaya oksigen akan
kembali menuju ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis
2. Sistem sirkulasi
sistemik Sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah besar) adalah darah
yang kaya oksigen dan mengalir dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh,
kecuali paru-paru melalui aorta. Kemudian, darah yang kaya karbon dioksida akan
kembali dari seluruh tubuh menuju atrium kanan jantung melalui vena cava
superior dan vena cava inferior.
a) Organ Sirkulasi
1. Darah
Darah adalah medium
transport dalam sistem sirkulasi. Secara keseluruhan darah manusia berwarna
merah karena mengandung haemoglobin. Adapun komponen pada darah terdiri dari
dua bagian utama. Pertama, plasma darah yang berbentuk cair. Kedua, sel darah
yang berbentuk padat. Plasma Darah terdiri atas air dan zat, ion, yang terlarut
di dalamnya. Sementara sel darah terdiri dari tiga jenis, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
2. Alat-alat Peredaran
Darah
Alat-alat peredaran darah
adalah sarana untuk mengedarkan darah seluruh tubuh berupa pembuluh darah dan
jantung.
§ Pembuluh
darah
Pembuluh Darah adalah sarana untuk mengedarkan darah ke seluruh bagian
tubuh. Terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu arteri dan vena. Arteri adalah
pembuluh yang berperan sebagai pengangkut darah yang keluar dari jantung. Tekanan
darah di pembuluh memiliki muatan cukup besar terhadap dinding pembuluh. Agar
dapat menahan tekanan tersebut, arteri harus mempunyai dinding yang cukup tebal
dan elastis. Letak pembuluh arteri lebih ke dalam jaringan tubuh. Vena atau
pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Di sepanjang
pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah kembali ke jaringan
tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan jaringan tubuh.
§ Jantung
Jantung berperan sebagai alat pemompa darah dan terletak di rongga dada
sebelah kiri. Jantung dibungkus oleh tiga lapisan, yaitu endokardium,
miokardium dan perikardium. Endokardium merupakan selaput yang membatasi
ruangan jantung. Lapisan ini mengandung pembuluh darah, saraf. dan
cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke jantung.
Kemudian, miokardium merupakan otot jantung yang tersusun dari
berkas-berkas otot. Sementara, perikardium merupakan selaput pembungkus jantung
yang terdiri dari dua lapis dengan cairan limpha di antaranya yang bertugas
sebagai pelumas untuk menahan gesekan. Ruang jantung manusia terdiri dari empat
ruangan, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri.
Di antara atrium kanan dengan ventikel kanan terdapat katup trikuspidalis.
Katup ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak
masuk kembali ke atrium kanan. Di antara atrium kiri dengan ventikel kiri
terdapat katup bikuspidalis. Katup bikuspidalis berfungsi untuk mencegah darah
dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke atrium kiri. Lalu, untuk
mencegah terjadinya aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri dibatasi
oleh katup semilunaris aorta. Untuk mencegah terjadinya aliran balik darah dari
arteri pulmoner ke ventrikel kanan
Maka dibatasi oleh katup
semilunaris pulmoner.
b) Mekanisme Sirkulasi
Sistem peredaran darah
atau sirkulasi pada manusia dikendalikan oleh organ jantung yang berguna untuk
memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Ketika otot jantung
berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar, dan tekanannya
kecil. Berdasarkan cara kerjanya sistem peredaran darah dibagi menjadi dua,
yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah berar.
1) Peredaran darah Kecil
Peredaran darah kecil
merupakan peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan
lagi lagi ke jantung. Urutannya adalah Jantung (bilik kanan) > arteri
pulmonalis > paru-paru > vena pulmonalis > jantung (serambi kiri).
2) Peredaran darah besar
Peredaran darah besar
adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik kiri
jantung lalu diedarkan ke semua jaringan tubuh. Urutannya adalah Jantung (bilik
kiri) > aorta > seluruh tubuh > vena cava > jantung ( serambi
kanan).
4. Systen Respirasi
Sistem pernapasan atau
sistem respirasi adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan
struktur-struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada hewan dan
tumbuhan.
A. Organ sistem
Pernapasan Atas
1) Hidung
Hidung adalah gerbang
utama keluar masuknya udara setiap kali Anda bernapas. Dinding dalam hidung
ditumbuhi rambut-rambut halus yang berfungsi menyaring kotoran dari udara yang
Anda hirup.
Selain dari hidung, udara
juga bisa masuk dan keluar dari mulut. Biasanya, bernapas lewat mulu dilakukan
ketika Anda membutuhkan udara yang lebih banyak (saat ngos-ngosan karena
berolahraga) atau saat hidung sedang mampet tersumbat karena pilek dan flu.
2) Sinus
Sinus adalah rongga udara
di tulang tengkorak. Rongga ini terletak di masing-masing kedua sisi hidung
dekat tulang pipi, di belakang tulang hidung, di antara mata, dan di tengah
dahi. Dalam sistem pernapasan manusia, sinus berfungsi membantu mengatur suhu
dan kelembaban udara yang Anda hirup dari hidung.
3) Adenoid
Adenoid adalah jaringan
kelenjar getah bening yang ada di tenggorokan. Di dalam adenoid terdapat simpul
sel dan pembuluh darah penghubung yang membawa cairan ke seluruh tubuh. Adenoid
membantu Anda melawan infeksi dengan menyaring benda asing seperti kuman, dan
memproduksi sel limfosit untuk membunuhnya.
4) Tonsil
Tonsil adalah nama lain
dari amandel. Amandel itu sendiri adalah kelenjar getah bening yang berada di
dinding faring (tenggorokan). Amandel sebenarnya bukan bagian penting dari
sistem imun maupun pernapasan manusia. Jika amandel terinfeksi dan meradang,
dokter dapat membuang atau menghilangkannya lewat operasi.
5) Faring
Faring (tenggorokan
bagian atas) adalah tabung di belakang mulut dan rongga hidung yang
menghubungkan keduanya ke saluran pernapasan lain, yaitu trakea. Sebagai bagian
dari sistem respirasi manusia, faring berfungsi menyalurkan aliran udara dari
hidung dan mulut untuk diteruskan ke trakea (batang tenggorokan).
6) Epiglotis
Epiglotis adalah lipatan
tulang rawan berbentuk daun yang terletak di belakang lidah, di atas laring
(kotak suara). Selama bernapas, epiglotis akan terbuka untuk memungkinkan udara
masuk ke laring menuju paru-paru. Namun, epiglotis akan menutup selama kita
makan untuk mencegah makanan dan minuman secara tidak sengaja terhirup dan
menyebabkan sesak.
B. Organ Sistem
Pernapasan Bawah
1) Laring (kotak suara)
Laring adalah rumah bagi
pita suara Anda. Letaknya tepat di bawah persimpangan saluran faring yang
membelah menjadi trakea dan kerongkongan. Laring memiliki dua pita suara yang
membuka saat kita bernapas dan menutup untuk memproduksi suara. Saat kita bernapas,
udara akan mengalir melewati dua pita suara yang berimpitan sehingga
menghasilkan getaran. Getaran inilah yang menghasilkan suara.
2) Trakea (batang
tenggorokan)
Trakea adalah bagian
terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi vital untuk mengalirkan udara dari
dan menuju paru-paru untuk pernapasan. Trakea atau batang tenggorokan adalah
tabung berongga lebar yang menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus
paru-paru. Panjangnya sekitar 10 cm dan diameternya kurang dari 2,5 cm. Trakea
memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum), dan kemudian
membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus. Setiap sisi paru-paru
memiliki satu bronkus.
3) Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah
tulang yang menopang rongga dada dan melindungi organ dalam dada, seperti
jantung dan paru-paru dari benturan atau goncangan. Tulang rusuk akan
mengembang dan mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil dan mengeluarkan
napas.
4) Paru-paru
Paru-paru adalah sepasang
organ yang terletak di dalam tulang rusuk. Masing-masing paru berada di kedua
sisi dada. Peran utama paru-paru dalam sistem pernapasan adalah menampung udara
beroksigen yang kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen tersebut ke
pembuluh darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
5) Pleura
Paru-paru dilapisi oleh
selaput tipis yang disebut pleura. Lapisan pleura bertindak sebagai pelumas
yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan mengempis dengan lancar setiap
kali bernapas. Lapisan pleura juga memisahkan paru-paru dari dinding dada Anda.
6) Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang
dari bronkus yang berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli.
Selain itu bronkiolus juga berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk
dan keluar saat proses bernapas berlangsung.
7) Alveoli
Alveoli atau alveolus
adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di ujung bronkiolus.
Dalam sistem pernapasan, alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen
dan karbon dioksida. Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh darah. Nantinya,
darah akan melewati kapiler dan dibawa oleh pembuluh darah vena dan arteri.
Alveoli kemudian menyerap oksigen dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan
mengalirkannya ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh
mengalir bersama darah ke alveoli untuk diembuskan keluar.
8) Tabung bronkial
Pada tabung bronkial
paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut kecil yang bergerak seperti
gelombang. Gerakan gelombang sillia akan membawa mukus (dahak/lendir/cairan) ke
atas hingga ke luar tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang hidung. Fungsi
lendir atau dahak di tabung bronkial adalah untuk mencegah debu, kuman, atau
benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. Batuk juga bisa menjadi
cara sistem pernapasan manusia mencegah benda asing masuk ke paru-paru.
9) Diafragma
Diafragma adalah dinding
otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat melakukan
pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga
kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.
5. System Digestifa/
Gastro Intestinal
Sistem pencernaan, atau
sistem gastrointestinal, terdiri dari organ-organ pencernaan yang dibagi
menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ
pencernaan pelengkap.
Saluran pencernaan atau
disebut juga dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang memanjang
dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan
menyerap zat gizi makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.
Organ-organ saluran
pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus
besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah
mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.
Kerja sistem pencernaan
manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran darah, dan beragam hormon.
Selain itu, proses pencernaan makanan juga dibantu oleh triliunan bakteri
bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau mikrobioma.
Setiap organ sistem
pencernaan membantu menggerakkan makanan dan cairan yang Anda konsumsi dalam
urutan tertentu. Sepanjang berada dalam saluran pencernaan, semua makanan dan
cairan akan diuraikan menjadi bentuk yang sangat kecil.
Hasil pencernaan yang
berukuran kecil tersebut kemudian diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh
melalui sistem peredaran darah. Sementara itu, ampas makanan yang tidak lagi
mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam bentuk feses.
a) Urutan penceraan pada
manusia
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai
di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan kimiawi. Mulut
berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah dicerna. Di
dalamnya terdapat organ-organ pelengkap, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan
lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan
ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esophagus). Bagian
luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi
mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang
terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam
mulut. Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembapkannya, dan
membuatnya lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat dengan
salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim
ptialin/amilase. Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang
tenggorokan. Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat
katup bernama epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.
2. Kerongkongan
(esofagus)
Esofagus (kerongkongan)
adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Saluran ini merupakan
jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan
selanjutnya di dalam lambung. Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan
gerakan peristaltik. Ini adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang
menimbulkan gerakan seperti gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju
lambung. Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk
cincin. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian
menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung adalah organ
berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak
di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas. Lambung memiliki tiga
fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia. Fungsinya yakni menyimpan makanan
dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya,
serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil. Hanya zat-zat
tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung. Sementara itu, zat gizi dari
makanan harus menjalani proses penguraian dahulu. Dinding otot lambung
melakukan proses ini dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan
enzim. Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat
yang disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan
sedikit demi sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter
pilorus. Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan
bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian
besar makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.
4. Usus halus
infeksi listeria
Usus halus adalah saluran
kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terdiri dari
tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan
ileum (usus penyerapan). Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan
dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan
dan penyerapan zat gizi. Saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90
persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.
Berikut proses yang
terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.
§ Proses
penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini.
Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.
§ Pankreas
mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat,
lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu.
Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.
§ Usus
halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus
kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini
meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan
zat gizi lebih maksimal.
5. Usus besar
Usus besar membentuk
huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini
dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Panjang
usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum,
kolon, dan rektum. Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini
menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju
usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari
sekum ke rektum. Fungsi utama dari usus besar yaitu membuang air dan mineral
elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat
yang dapat dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang
tidak tercerna tersebut.
6. Rektum dan anus
Sisa isi usus besar yang
telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian
akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara
sebelum dikeluarkan dari tubuh. Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di
sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat
Anda merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan
melalui anus. Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan yang
berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai
tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali Anda
untuk mengatur pengeluaran feses.
7. System Nervus
Sistem saraf adalah
sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh
aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai
kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua aktivitas
mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat.
Terdapat tiga bagian pada
sistem saraf pusat manusia. Ketiga bagian tersebut adalah:
1. Otak
Otak adalah mesin
pengendali utama dari segala fungsi tubuh. Seperti yang disebutkan di atas,
organ ini merupakan bagian dalam sistem saraf pusat manusia. Jika saraf pusat
merupakan pusat kontrol tubuh, maka otak adalah markas besarnya.
Otak terbagi ke dalam
beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Secara umum, bagian otak
terdiri dari otak besar, otak kecil, batang otak, serta bagian-bagian otak
lainnya. Bagian-bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak
(meninges) dan dikelilingi oleh cairan serebrospinal untuk menghindari
terjadinya cedera otak.
2. Sumsum tulang belakang
Sama dengan otak, sumsum
tulang belakang juga merupakan bagian dari susunan saraf pusat. Sumsum tulang
belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir
sepanjang ruas tulang belakang.
Saraf tulang belakang
berperan dalam aktivitas sehari-hari dengan mengirimkan sinyal dari otak ke
bagian lain dari tubuh dan memerintahkan otot untuk bergerak. Selain itu,
sumsum tulang belakang juga menerima masukan sensorik dari tubuh, memprosesnya,
dan mengirimkan informasi tersebut ke otak.
3. Sel saraf atau neuron
bagian tang tak kalah
penting dari anatomi sistem saraf adalah sel saraf itu sendiri atau disebut
neuron. Fungsi sel saraf atau neuron adalah menghantarkan implus saraf.
Berdasarkan fungsinya,
neuron terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu neuron sensorik yang membawa pesan ke
saraf pusat, neuron motorik yang membawa pesan dari saraf pusat, serta
interneuron yang menghantarkan pesan di antara neuron sensorik dan motorik di
saraf pusat.
Setiap neuron atau sel
saraf tersebut terdiri dari tiga bagian atau struktur dasar. Anatomi neuron
tersebut, yaitu:
§ Badan
sel, yang memiliki inti.
§ Dendrit,
yang berbentuk seperti cabang dan berfungsi menerima situmulus dan membawa
impuls ke badan sel.
§ Akson,
yaitu bagian dari sel saraf yang membawa impuls keluar dari badan sel. Akson
umumnya dikelilingi oleh mielin, yaitu lapisan padat berlemak yang melindungi
saraf dan membantu pesan untuk keluar. Pada saraf tepi, mielin ini diproduksi
oleh sel Schwann.
Masing-masing struktur
sistem saraf, yaitu saraf pusat dan tepi, menjalankan fungsi yang berbeda.
Berikut adalah penjelasannya.
1. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat, yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, memiliki fungsi untuk menerima
informasi atau rangsangan dari semua bagian tubuh, kemudian mengontrol dan
mengendalikan informasi tersebut untuk menghasilkan respons tubuh. Informasi
atau rangsangan ini termasuk yang berkaitan dengan gerakan, seperti bicara atau
berjalan, atau gerakan tak sadar, seperti berkedip dan bernapas. Ini juga
termasuk bentuk informasi lainnya, seperti pikiran, persepsi, dan emosi
manusia.
2. Sistem saraf tepi
Secara garis besar,
fungsi saraf tepi adalah menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh
dan bagian lainnya di tubuh Anda. Saraf ini meluas dari saraf pusat ke area
terluar tubuh sebagai jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke
otak. Masing-masing susunan saraf tepi, yaitu somatik dan otonom, memiliki
fungsi yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari
bagian-bagian sistem saraf tepi:
3. Sistem saraf somatik
Sistem saraf somatik
bekerja dengan mengontrol semua hal yang Anda sadari dan secara sadar
memengaruhi respon tubuh, seperti menggerakkan lengan, kaki, dan bagian tubuh
lainnya. Fungsi saraf ini menyampaikan informasi sensorik dari kulit, organ
indera, atau otot ke sistem saraf pusat. Selain itu, saraf somatik juga membawa
respons keluar dari otak untuk menghasilkan respon berupa gerakan.
Sebagai contohnya, saat
menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi ke otak bahwa ini
adalah sensasi panas. Setelah itu, saraf motorik membawa informasi dari otak ke
tangan untuk segera menghindar dengan menggerakkan, melepas, atau menarik
tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih
dalam waktu satu detik.
4. Sistem saraf otonom
Sebaliknya, sistem saraf
otonom mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar atau tanpa perlu
memikirkannya. Sistem ini terus menerus aktif untuk mengatur berbagai
aktivitas, seperti bernapas, detak jantung, dan proses metabolisme tubuh.
Ada dua bagian dari saraf
ini:
Ø Sistem
simpatik
Sistem ini mengatur
respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman pada diri Anda. Sistem
ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan menghadapi potensi
ancaman di lingkungan.
Misalnya, ketika Anda
sedang cemas atau takut, saraf simpatik akan memicu respons dengan mempercepat
detak jantung, meningkatkan laju pernapasan, meningkatkan aliran darah ke otot,
mengaktifkan kelenjar produksi keringat, dan melebarkan pupil mata. Ini dapat
membuat tubuh merespons dengan cepat dalam situasi gawat darurat.
Ø Sistem
parasimpatik
Sistem ini gunanya
menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang mengancam diri Anda.
Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak jantung, memperlambat
pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan menyempitkan pupil mata. Ini
memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke kondisi normal.
a. Penyakit sistem saraf
Ada beberapa gangguan
atau penyakit yang mungkin terjadi hingga mengganggu fungsi vital dari sistem
saraf pada manusia. Berikut adalah macam-macam penyakit saraf tersebut:
Ø Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah
penyakit yang menyerang sel-sel otak dan neurotransmitter (bahan kimia yang
membawa pesan di antara sel-sel otak). Penyakit ini memengaruhi fungsi otak,
memengaruhi ingatan Anda, dan cara Anda berperilaku.
Ø Parkinson
Penyakit Parkinson adalah
gangguan yang terjadi ketika sel-sel saraf tidak menghasilkan cukup dopamin,
yaitu bahan kimia yang sangat penting untuk kelancaran kontrol otot dan
gerakan.
Ø Multiple
sclerosis
Multiple sclerosis adalah
penyakit kronis yang memengaruhi saraf pusat. Kondisi ini ditandai dengan
adanya kerusakan pada selubung pelindung (mielin) yang mengelilingi serabut
saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Ø Bell’s
palsy
Bell’s palsy adalah
kondisi lemah atau lumpuh tiba-tiba pada satu sisi wajah. Ini disebabkan karena
adanya saraf di wajah Anda yang meradang. Biasanya kondisi ini hanya sementara
dan bisa pulih dalam jangka waktu tertentu.
Ø Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi
yang ditandai dengan kejang yang berulang atau kambuhan. Kondisi ini dapat
terjadi karena adanya gangguan aktivitas listrik di otak.
Ø Meningitis
Meningitis merupakan
salah satu penyakit infeksi saraf yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan
sumsum tulang belakang (meninges) mengalami radang. Penyakit ini biasanya
disebabkan oleh virus atau bakteri.
Ø Ensefalitis
Ensefalitis merupakan penyakit infeksi yang ditandai dengan munculnya peradangan pada jaringan otak. Sama seperti meningitis, penyakit ini juga disebabkan oleh infeksi virus.
Ø Tumor
otak
Tumor otak adalah
gumpalan sel abnormal yang tumbuh di otak. Gumpalan ini bisa jinak, tetapi bisa
juga ganas atau kanker otak. Kondisi ini bisa merusak otak Anda dan tidak dapat
menjalankan fungsi normalnya.
8. System Endrokrin
Sistem endokrin adalah
sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ-organ lain.
a. Macam-Macam Kelenjar
Endokrin
Kelenjar endokrin terdiri
atas 7 macam yaitu hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal,
pankreas, gonad, dan timus. Ketujuh macam ini dibedakan berdasarkan letaknya.
Ø Kelenjar
Tiroid
Kelenjar yang terletak di
bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon tiroid yang mengatur
metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak. Selain itu, hormon
tiroid juga membantu menjaga tekanan darah, detak jantung, dan fungsi
reproduksi.
Ø Kelenjar
Paratiroid
Kelenjar paratiroid
adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap sisi permukaan
kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid yang berfungsi
untuk mengatur kadar kalsium dalam darah dan metabolisme tulang.
Ø Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan
hormon yang merangsang dan menekan pelepasan hormon yang disekresikan menuju
kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon
somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon
pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada di tengah bagian bawah otak
memiliki peran penting dalam pengaturan rasa kenyang, metabolisme, dan suhu
tubuh.
Ø Kelenjar
Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau
kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak, tepatnya di bawah
hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, kelenjar
hipofisis akan memproduksi hormon yang membantu mengatur pertumbuhan, produksi
dan pembakaran energi, menjaga tekanan darah, serta berbagai fungsi pada organ
tubuh lainnya.
Ø Kelenjar
Adrenal
Kelenjar berbentuk
segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari dua bagian.
Pertama, bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan bagian
keduanya adalah medula adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian luar
menghasilkan hormon yang disebut kortikosteroid, yang mengatur metabolisme,
fungsi seksual, sistem kekebalan, serta keseimbangan garam dan air dalam tubuh.
Sementara, bagian dalam atau medula adrenal menghasilkan hormon yang disebut
katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi tekanan fisik dan
emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Ø Kelenjar
Reproduksi
Pria dan wanita memiliki
kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat di testis yang
mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak karakteristik pria seperti
perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan produksi sperma. Sementara
pada wanita terletak di ovarium yang menghasilkan estrogen dan progesteron
serta telur. Hormon-hormon ini mengontrol perkembangan karakteristik wanita
seperti pertumbuhan payudara, menstruasi, dan kehamilan.
Ø Pankreas
Pankreas adalah organ
memanjang yang terletak di perut bagian belakang. Pankreas memiliki fungsi
pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang mengeluarkan enzim
pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang mengeluarkan hormon
insulin serta glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.
9. System Urinary
Sistem urinaria adalah
sistem organ yang berfungsi untuk menyaring dan membuang zat limbah dengan cara
menghasilkan urine. Jika fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa
menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Sistem urinaria atau
saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra
(saluran kencing). Setiap bagian dalam sistem urinaria memiliki fungsi dan
peranannya masing-masing. Melalui saluran kemih, urine yang membawa limbah dan
racun akan dikeluarkan dari dalam tubuh.
a) Bagian dari Sistem
Urinaria dan Fungsinya
Urine adalah limbah cair
yang terdiri dari air, garam, dan zat sisa metabolisme tubuh, seperti urea dan
asam urat. Agar proses berkemih atau buang air kecil berlangsung normal, semua
bagian dalam sistem urinaria perlu bekerja dengan baik.
Berikut ini adalah
organ-organ yang tergolong dalam sistem urinaria beserta fungsinya:
Ø ginjal
Tubuh manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di area punggung kiri dan kanan, tepat di bawah tulang rusuk bagian belakang. Masing-masing ginjal memiliki ukuran sebesar kepalan tangan orang dewasa dan berbentuk menyerupai kacang. Fungsi utama ginjal adalah mengatur jumlah air dalam darah, menyaring zat limbah atau sisa metabolisme tubuh, menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah dan produksi sel darah merah, serta mengatur pH atau tingkat keasaman darah.
Ø Ureter
Ureter adalah bagian dari
sistem urinaria yang berbentuk menyerupai saluran pipa atau tabung. Ureter
berfungsi untuk mengalirkan urine dari masing-masing ginjal untuk ditampung di
kandung kemih.
Ø Kandung
kemih
Organ yang berada di
dalam perut bagian bawah ini bertugas menyimpan urine. Jika kandung kemih sudah
terisi penuh oleh urine, akan timbul dorongan untuk buang air kecil. Kandung
kemih orang dewasa mampung menampung urine hingga 300–500 ml.
Ø Uretra
Uretra atau saluran
kencing adalah saluran yang menghubungkan antara kandung kemih ke lubang
saluran kemih pada ujung penis atau vagina.
Uretra pada pria memiliki
panjang sekitar 20 cm, sedangkan uretra pada wanita hanya sekitar 4 cm saja.
Pada bagian antara kandung kemih dan uretra terdapat cincin otot atau sfingter
yang bertugas menjaga urine agar tidak bocor.
10. System Mukosa
Membran mukosa (jamak:
mukosae) atau selaput lendir adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada
epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini
melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan
organ internal.
Membran mukosa melapisi
saluran pencernaan, saluran respirasi, saluran kelamin dan saluran ekskresi.
Sama seperti kulit, membran mukosa tidak dapat ditembus oleh bakteri dan virus
karena antara satu membran dan membran lain sangat rapat.
Selain itu, membran
mukosa juga melawan bakteri dengan pertahanan kimiawi. Membran mukosa
menghasilkan mukus / lendir yang merupakan cairan kental untuk mengikat dan
menggumpalkan bakteri atau benda asing yang masuk kedalam tubuh. Gumpalan ini
kemudian akan dibuang oleh tubuh dalam bentuk cairan kental melalui mekanisme
bersin atau batuk.
11. System Indra
Sistem indra adalah
bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi indra. Di dalam
sistem indra, terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut
serta dalam tanggapan indra. Umumnya, sistem indra yang dikenal adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
1. Indera Penglihatan
(Mata)
Indera penglihatan
pada manusia adalah mata. Indera penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena
mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Dilansir Encyclopaedia Britannica
(2015), mata merupakan organ indera khusus yang mampu menerima gambar visual.
Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak. Bagian-bagian tersebut
memiliki fungsinya masing-masing.
Berikut bagian pada mata:
Ø Kornea
Kornea mata berfungsi
meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Cahaya tersebut akan masuk dan
berakhir pada selaput jala atau retina.
Ø Iris
Iris merupakan selaput
pelangi yang letaknya di belakang kornea mata.Di tengah selaput pelangi
terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil. Pupil berfungsi untuk
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris mengandung pembuluh
darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada
pigmen maka mata akan berwarna merah.
Ø Lensa
Lensa mata berfungsi
untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina.
Maka benda yang terlihat tampak jelas. Lensa dapat menipis atau menebal sesuai
jarak mata dengan benda yang dilihat.
Ø Retina
Retina berfungsi untuk
menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata. Retina terletak di paling belakang
pada mata. Semua informasi akan dibawa saraf yang kemudian diproses ke otak.
Ø Otot
mata
Otot mata berfungsi untuk
menggerakan bola mata. Sehingga mata bergerak ke kanan, kiri, atas dan bawah.
Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan
tulang di sekitarnya.
b) Indera pendengar (telinga)
Indera pendengar manusia
adalah telinga. Telinga selain berfungsi sebagai indera pendengaran, juga
sebagai alat keseimbangan. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud), pada telinga terdiri tiga bagian, yakni:
Ø Telinga
luar
Telinga bagian luar
terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas
tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling Bawah yaitu cuping
telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen. Letaknya
dekat dengan lubang telinga dan dilengkapi rambut-rambut halus untuk menjaga
agar benda asing tidak masuk.
Ø Telinga
tengah
Telinga bagian tengah
merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis dengan dilapisi jaringan mukosa.
Pada telinga tengah terdapat tulang pendengaran dan saluran eustachius. Tulang
pendengaran adalah tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.
Ketiganya saling berhubungan melalui sendi dan memiliki fungsi mengalirkan
getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam. Sementara itu
saluran eustachius merupakan saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan
faring. Saluran tersebut berfungsi menjaga keseimbangan tekanan udara telinga
luar dengan tengah.
Ø Telinga
dalam
Pada telinga bagian dalam
terdiri atas jendela, labirin, dan organ korti. Jendela pada telinga ada dua
macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Baca juga: Bagian Hidung
dan Fungsinya Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai saluran. Rongga
itu disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin
membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah
siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
c) Indera pembau
Indera pembau memiliki fungsi
untuk merespon rangsangan bau. Hidung adalah indera khusus yang terletak di
dalam rongga hidung yang merupakan daerah sensitif.
Pada indera pembau ada
beberapa sruktur:
§ Sel-sel
penyokong yang berupa sel-sel epitel
§ sel-sel
pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai reseptor. sel olfaktori
sangat peka pada rangsangan gas kimia.
d) Indera pengecap
(lidah)
Lidah merupakan indera
pengecap pada manusia. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil yang
disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Berdasarkan bentuk papila
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni:
Ø Papila
filiformis
Papila filiformis adalah
berbentuk seperti benang. Papila tersebut banyak terdapat pada bagian depan
lidah.
Ø Papila
fungiformis
Papila fungiformis adalah
papila yang berbentuk tonjolan, seperti kepala jamur. Untuk letaknya ada
dibagian depan lidah dan sisi lidah.
Ø Papila
sirkumvalata
Papila sirkumvalata adalah papila yang bentuknya sepeerti huruf V terbalik dan ada pada pangkal lidah. Di dalam papila tersebut terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal salah satu rasa.
e) Indera peraba (kulit)
Kulit merupakan
indera peraba yang di dalamnya terdapat ujung-ujung saraf peraba. Bagian peka
adalah ujung jari dan bibir.
Secara umum kulit
memiliki 2 lapisan yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).
Ø Lapisan
epidermis
Lapisan Epidermis adalah
lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak mempunyai pembuluh darah
ataupun sel saraf.
Ø Lapisan
dermis
Lapisan dermis letaknya
di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang
berjauhan dan mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor
khusus untuk membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin), rasa
sakit atau nyeri.
Didalam Rohani manusia
juga terdapat beberapa aspek.
1. Intelektual (IQ)
Kecerdasan
intelektual adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran
yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan,
memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa,
daya tangkap, dan belajar.
2. Motivasi
Motivasi
adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini diantaranya
adalah intensitas, arah, dan ketekunan
3. Kepribadian
Kepribadian
adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan
individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri
yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan
atribut “berkepribadian pemalu.
Komentar
Posting Komentar